Galungan and Kuningan
GALUNGAN
Galungan adalah hari raya orang Hindu Bali. Setiap Galungan, orang Bali biasanya tidak pergi bekerja karena mereka sibuk untuk menyiapkan upacara di pura.
Orang Bali tidak tahu pasti kapan Hari Raya Galungan ini dirayakan pertama kali di Indonesia.Tapi menurut cerita orang-orang, Galungan pertama kali dirayakan ketika Raja Jaya Kasunu sakit. Karena itu, dia melakukan meditasi untuk tahu pasti penyebab sakitnya. Lalu, dewa datang bertemu dengan Raja Jaya Kasunu dan minta raja itu untuk merayakan Galungan. Sesudah Galungan dirayakan, raja menjadi sehat kembali.
Orang Bali akan membuat babi guling dan lawar ketika Galungan. Mereka akan berpesta dengan keluarganya. Mereka juga berkumpul dengan keluarganya. Mereka ngobrol sambil makan bersama-sama. Biasanya mereka akan pulang ke kampung mereka untuk bertemu semua keluarga mereka yang berkumpul di kampung untuk bersembahyang ke pura. Mereka membawa banyak persembahan ke pura.
KUNINGAN
Hari Raya Kuningan adalah hari raya penting yang dirayakan oleh orang Bali setiap enam bulan sekali. Menurut kalender Bali, hari ini harus dirayakan setiap 260 hari sekali. Orang Bali yakin kalau dewa-dewa turun ke bumi Pada hari raya Kuningan. Oleh karena itu, hari raya ini harus dirayakan oleh setiap orang Hindu yang tinggal di Bali. Kenapa disebut dengan nama Kuningan? Karena pada hari raya ini orang Bali akan membuat nasi kuning untuk diberikan kepada dewa-dewa. Selain memberikan nasi kuning orang Bali juga memberikan buah-buahan dan membuat banyak Canang untuk dewa-dewa. Orang Bali juga bersembahyang di pura pada hari raya Kuningan.
Salah satu pura yang ramai dikunjungi pada hari raya Kuningan adalah pura Sakenan. Pura ini terletak di kota Denpasar, tepatnya di pulau Serangan. Karena lokasi pura ini di kota Denpasar, pura ini selalu ramai dikunjungi oleh orang Hindu setiap hari raya Kuningan. Sayangnya, pura ini menjadi penuh sesak dengan orang ketika hari raya Kuningan. Ada banyak pedagang di pulau Serangan pada hari raya Kuningan.
